Saturday, May 19, 2012

hampir tiap hari aku memilih berjalan kaki melintasi bukit dan sungai untuk menuju angkot, dengan rimbunan pohon besar dsekeliling, yang akhirnya membawa aku ke kantor setelah berganti 3 angkot.

ada rasa segar dihati saat melakukannya, dengan hati ceria, selain itu aku juga bisa menghemat sejumlah rupiah, yah walaupun setelah dihitung-hitung potongan keterlambatan ku penghematan itu sangat tidak berarti. tapi yang lebih penting, aku bisa berolahraga dengan bergegas jalan pagi. asik, kan?

aku tidak pernah berpikir akibat lain dengan jalan kaki itu, selain rasa segar, semangat walaupun kadang napas ku sempat tersengal. dan ternyata, ada akibat lainnya juga yah.

pagi itu dibus 605 yang membawa ku dari pasar rebo sampai perampatan ampera, sesak seperti biasa. seorang laki-laki berdiri tepat dibelakang dan sekilas hanya aku lihat ranselnya, karena kepalanya menjulang diatas kepala ku. gak lah, kali ini aku gak berpikir bahwa mungkin laki laki ini jodoh ku:d.

"maaf bu,", ujarnya memulai. uhmm sepertinya jelas dia bukan jodoh ku, karena dia menganggap aku ibu-ibu hihi.
"iyah pak"
"ada ulat dkepala ibu, saya ambilkan yah", lanjutnya
"oh iyah pak, terima kasih", jawab ku tenang
sementara dalam hati ku berteriak whaaaaaatt?????? ulat????? dkepala gue????? andai bukan dalam keadaan terhimpit pasti aku sudah melumpat-lumpat genit.

selanjutnya sang laki-laki menyerahkan ulat yang terbungkus tisu, ugh untung dia tidak meminta tisu dari aku, karena jelas aku gak punya hihiii.
"ibu yang buangkan yah", aku menerima ulat bertisu itu dan melempar jauh keluar pintu, karena jelas posisi laki-laki itu tidak memungkinkan untuk membuang sendiri.
"terima kasih yah pak", aku mengucapkan terima kasih dengan tulus.

selanjutnya, aku merasa-rasa saja, bagaiamana kalo ternyata masih ada ulat lagi dikepala aku, atau malah belatung yang keluar?? yaick! menggelikan, dtemukan seorang perempuan setengah baya dengan kepala mengeluarkan belatung didalam bus kota. cih! aku bergidik sendiri.

sepertinya ulat itu jatuh dari pohon-pohon besar yang aku lewati.


*****

untung saja ini terjadi pada ku. bagaimana kalau dengan tipah? hihihi gak kebayang, minggu lalu saja saat dibus 75 dan ternyata terselip jangkrik ddalamnya, habis sudah tipah menjerit-jerit sekerasnya dan menghentakkan kakinya hahahahaha.

untung dalam hal ini aku cukup jawara, berusaha menangkap dan menepiskannya. walau akhirnya jangkrik itu berhasil ditangkap dengan manisnya oleh sang supir.

"ini cuma jangkrik neng", kata si abang supir
"iyah, karena itu jangkrik bang", tipah menegaskan

well.. paling gak, walaupun aku buta jalan aku cukup jawara urusan serangga. yah gak, pah? hihihiii


No comments:

Post a Comment