Thursday, May 24, 2012

siapa yang gak kenal susi susanti? pemain bulu tangkis indonesia yang berkali meraih piala uber. siapa yang gak pernah denger susi similikiti?, istri tukul arwana yang kerap disebut namanya saat om tukul berlaga dibukan empat mata.

bagaimana dengan susi miyabi? merasa tidak kenal? wajar saja, mungkin kamuh bukan warga depok atau bukan pencinta makanan inih.

susi miyabi **baca sushi miyabi** inilah yang akhirnya menjadi pilihan rini dan rose untuk menghabiskan uang jatah ulang tahun rini hiiihi.

bukan, bukan karena mereka penggemar berat susi apalagi pecinta artis biru si miyabi. tapi karena mereka ingin tauk aja seperti apa sih rasanya si susi ini. ini adalah pengalaman pertama mereka.

dan aku, sebagai jebolan pemakan susi waktu di hong kong dulu, dinyatakan sebagai pemilih makanannya.
"gampang, percayakan kenikmatan lidah anda dtangan yang benar!", aku berujar bangga dengan menepuk dada yang kian rata.

gak sampai 30 menit, kami telah tiba didepan susi miyabi, tulisan merah mencolok menyala jelas menjadi penarik mata, semua dekor berwarna cerah, tempat cukup luas dan nyaman. kami memilih duduk pojokan.

"mas, yang rekomendit yang manah ajah", tanya ku cepat saat lembar menu diedarkan
"PLOK!", tabokan keras rini mendarat
"kalo bilang begitu sama masnya, gue juga bisa milih menu", protesnya. hihihihi semua tertawa geli. lah ini kan cara aman yak, daripada salah pilih makanan.

beberapa menu dpilihkan, dan aku membaca baik-baik kandungannya, jangankan rini dan rose, aku juga gak mauk binatang-binatang tak jelas masuk ke kerongkongan. pilihan aman, tanpa binatang mentah, tanpa gurita, tanpa ubur-ubur, tanpa bintang laut, apalagi anjing laut.

3 menu pilihan datang, layaknya orang indonesia pada umumnya, rini pun mengambil gambar makanan hehehe. cantik tampilannya, lumayan kan buat pampang di fb hihiii.

"gemanah cara makannya?, tanya rose
aku menuangkan beberapa cairan dari botol-botol kecil dmeja.
"ini asinan jahe, enak seger", aku mulai gaya memperkenalkan
"ini miyabinya, pedeeeess deh, jangan makan deh kalo gak kuat", aku menunjukkan gumpalan hijau muda dalam stoples kecil, masih dengan gaya sok tauk.
"kok miyabi? wasabi kali...", rose membenarkan
"ah masak sih wasabi?", tetep sok tauk, aku protes walau mulai sadar kalau yang benar itu, yah wasabi hihihii. aku ngangkat rok ke muka, malu.

"ini makanya langsung semuanya?", rini menjempit 1 gulung susi
"iyah, kalo gak kedodoran ntar"

rini mengambil 1 gulung dan memasukan ke mulut, semua. cepat ambil tisu, dan menutupi mulut. mata berkejap-kejap cepat, setengah melotot. wuih, meliat reaksi rini yang ajib itu, rose mencoba keberuntungan dengan mencoba setengahnya saja, hasilnya gulungan tumpah berceceran, rose pun kesibukan membenahi yang berjatuhan, setelah itu keningnya berkernyit dengan bola mata memendar berputar, tak lupa menutupi mulut dengan tisu besar.

kami pun terbahak bahagia.
"pantesan dkasih tisunya gede-gede yah", kata rini
"ternyata buat nutupin mulut yang kepenuhan makanan", rini melanjutkan

bukannya gak perduli dengan tatapan para pramusaji yang menutupi senyumnya melihat polah kami, tapi yah mauk bagaimana lagi, kami harus menyantap 3 set susi ituh...
"gue berani nih makan yang ini..", rose menunjuk susi yang memang gulungannya lebih besar dari yang lain
"hhhahahahaa, lu pikir ini uji nyali pake berani gak berani", komen ku geli

dan hap, rose sukses menelan 1 gulung susi, walaupun tetap menutupi mulutnya dengan tisu hihiii.
"bisa-bisa kram yah mulut kita", komen aku sambil berusahan menelan gumpalan besar dalam mulut ku

walaupun sempat beristirahat makan sambil terkikik geli, akhirya tinggal 2 gulung susi saja. perut kami kenyang, mulut kami keram :d.

kami pun melihat sekeliling, banyak tamu muda mudi datang memenuhi deretan kursi berwarna merah terang.
"eh, keknya mereka makan biasa biasa aja yah", ujar rini dengan mata tetap berkeliling
"gak ada yang pake nutupin tisu tuh..", lanjutnya, diikuti gelak tawa kami, geli sendiri.

kami memesan 1 makanan lagi untuk penutup.
"bayi gurita keknya enak nih..", goda ku, dan aku memanggil pramusaji dan memesan 1 porsi
wuihi, tak lama pesanan datang dengan tampang yang mengharukan, benda sebesar jempol dewasa, terbujur kaku diatas piring, berwarna coklat gelap, dengan kiwir kaki gurita disisinya.

rini membolak-balikan tubuh kaku itu, dan lep! masuk dalam mulut, tanpa tisu, karena ukurannya cukup kecil. aku dan rose menatap wajah rini, ingin tauk seperti apa pancaran rasanya.
"enak nih", kata rini dengan mata berbinar. serta merta aku dan rose mencomot 1.
"enak, ini bukan bayi gurita nih... jamur enoki keknya", komentar rose cerdas.

sementara aku harus memakannya pelan pelan, meyakinkan bahwa jamur enoki terbalut daging itu bisa lewat kerongkongan dalam keadaan hancur, dan uhmm enak rasanya.

alhamdulilah, paling tidak, kami menyudahi perjamuan uji nyali itu dengan kecap nikmat dilidah kami.

makan susi miyabi, gak perlu pake nyali! hihihiii

No comments:

Post a Comment