Tuesday, April 10, 2012

aku lupa siapa namanya, tapi suster itu sangat baik dan perhatian. dia memberikan petunjuk jelas bagaimana harus menyampaikan saat masuk IGD di pi nanti, untuk menghindari vonis langsung masuk ICU. bahkan suster juga membantu mengatur posisi duduk papi dimobil.

sempat deg-degan, walaupun tauk pelepasan infus tidak berdampak buruk karena hanya berisi makanan, tapi mengingat kondisi papi yang lemah, batuk dan dinyatakan menderita jantung kronis. hujan sempat deras mengguyur, untungnya hanya menyisakan gerimis saat kami masuk dalam mobil.

semoga tidak macet, lancar dan papi baik-baik aja. sepanjang jalan hanya pembicaraan ringan, dan sekali mengajak bicara papi agar tidak tertidur. cemas menjadi berlipat saat papi dalam keadaan tertidur.

******

hampir jam 9 malam saat kami disambut oleh tim igd pondok indah. papi langsung ditangani, dan aku kembali menjawab pertanyaan-pertanyaan suster sekitar keluhan dan penyakit papi. pemeriksaan dan tindakan terus dlakukan.

papi kelihatan tenang, batuknya sejenak menghilang dan rasa lapar datang, wow apakah rasa nyaman di rspi ini membuat papi merasa lebih baik. wallahu'alam.

akhirnya hasil rontgen aku serahkan, sempat deg-degan semoga papi tidak langsung di ICU-kan. suster memperkenalkan seorang dokter yang menangani papi, selain dokter wid yang papi pilih. bersama dokter spesialis aku digiring untuk menerangkan hasil rontgen papi.

"ini paru, ini jantung, ini hati", dokter faruk memulai
"paru sebelah kanan bagus, sebelah kiri agak bermasalah, dan paru ini yang akan kita periksa apa penyebabnya, apakah infeksi, tubercluse atau kanker", dokter melanjutkan
aku sedikit tertegun mendengar kata kanker, dan dokter merasakan ketergunan ku itu
"moga hanya infeksi, dan bisa disembuhkan", katanya lagi
"bagaimana dengan jantungnya, dok?", aku bertanya sedikit menggantung, cemas
"oh, jantung bagus, tidak apa-apa", dokter menjawab cepat
"begitu dok? gak ada masalah?", aku menarik napas lega
"iya, tidak ada masalah"

alhamdulillah, sebuah berita gembira dari rs pondok indah.

sementara papi masih ditindaki ditemani oleh kjana dan kbay. aku mengurus administrasinya. ternyata tidak terlalu jauhlah dari info yang aku dapat dari selly, hanya geser sedikit. aku memilih kelas 2, 2 orang dengan harga 550rebu per hari. terasa tenang sambil menunggu petugas mengecek keberadaan kamar.

semoga yang dtakutkan kading bahwa yang ada hanya VIP tidak terjadi, harap ku dalam hati. tapi ternyata benar, petugas menyampaikan bahwa hanya tersisa vip dan super vip saat ini, deg! ugh.. 1.350juta dengan deposit 8juta, aku berdiskusi sejenak dengan kakak walaupun tetap pasti akan kami ambil itu.

aku ambil kamar vip dengan catatan bila nanti ruangan kelas dbawahnya tersedia akan dipindahkan. saat aku menyerahkan uang, petugas menolak nanti saja katanya. entah apakah karena petugas admision tidak tega, entah karena allah sedang menunjukkan kebesarannya:d, transaksi dlakukan jam 12 malam, yang artinya biaya kamar mulai dhitung tanggal 10 april, wow, alhamdulillaaaahhh, aku menghemat 1.350juta:d.

suster menginformasikan bahwa akan ada antibiotik untuk  paru sekitar 400rebu per suntikan dan dibutuhkan 2kali suntikan dalam sehari. suster juga memperlihatkan hasil tes yang dilakukan dan menunjukkkan beberapa hasil yang menunjukkan perlunya suntikan albumin seharga 2juta rupiah per kantong. semuanya kami setujui untuk kebaikan papi.

jam 12 papi masuk ke ruangan, sempat terkejut karena yang dmasuki adalah ruangan vip. surpriisseeee hehehe. malam itu papi dtemani kabay, kajana, isan dan aji. bersama kading dan kapih aku pulang. aku perlu istirahat dan makan, karena ketegangan dua hari belakangan.

setiba drumah, sambil makan aku cerita hal hal menyenagnkan dengan mami, untuk membuat mami merasa tidak khawatir. termasuk dua keajaiban yang kami terima di rspi. alhamdulilah.

malam itu aku tidur lumayan tenang, dsebelah mami.

**********

10 april. aku terbangun, dengan ingatan langsung kepada biaya-biaya rumah sakit. aku akan menggunakan JHT jamsostek aku, aku cukup tenang dan senang dengan pemikiran yang sekejap datang, dan aku bayarkan ke koperasi nanti, juga aku punya kartu kredit itu.

aku masuk kerja hari ini. dan sore nanti aku akan menjaga papi di rs. setiap hari berlalu begitu. dan tetap aku monitor status invoice yang sudah masuk ke kasir, angka pertama yang aku lihat 22juta untuk 3 hari.

kondisi papi sendiri sempat keliatan sangat membaik, tapi berikutnya perkembangan tidak banyak terjadi. bahkan pertanyaan aku apakah sudah dketahui hasilnya, dr faruk menyatakan belum dketahui karena dahak belum keluar. keluarkanlah dok...

paru papi difoto kembali dari dua sisi. saat aku tanya hasilnya, dokter masih menjawab sedang dibandingkan dengan foto sebelumnya. 20 april, kjana dan kapih menanyakan hasil foto dan mendapatkan jawaban menyenangkan, paru papi sudah bagus, alhamdulillah.

sangat dsayangkan, saat ditanyakan kembali dokter menjawab bahwa paru dengan hasil bagus adalah milik pasien lain, ouch! no!. akhirnya aku putuskan untuk menarik papi, karena tidak ada perkembangan serta biaya yang semakin meninggi. sayang, dokter wid menahan.

14 april, aku ambil off dan cepat melayang ke rspi untuk cek billing, status terakhir 26juta, dan jelas aku memutuskan untuk pulang dan tidak ada penahanan:d. dan berhasil, ya iya lah... apa yang mereka bisa perbuat kalau biayanya sudah melampui batas bajet kami.

dan tindakan pengeluaran dahak baru dlakukan saat kami sudah memutuskan pulang, hanya dalam waktu 15 menit inhalasi, dahak papi pun keluar, owwww...

papi pun ingin pulang, dan kami akan pindahkan ke rs paru di cisarua. ella telah cek kamar dan biaya, semua sudah siap, hanya menunggu kedatangan kami.

No comments:

Post a Comment