Monday, April 9, 2012

Senin  9 April 2012, pukul 09:00.

Papi dirontgen, dan beberapa jam kemudian suster meminta aku ke ruangan dokter.
"hasil rontgen ini menyatakan pak doddy memiliki penyakit jantung, menahun" aku tercekat.
"karena disini tidak ada ruangan ICU, kami sarankan untuk drujuk ke rumah sakit lain, dan nanti kami berikan surat pengantarnya untuk mencari kamar. Kondisi sekarang memang sudah stabil, tapi untuk menjaga kondisi seperti dini hari tadi, kita harus berjaga dengan ruangan ICU"
dokter menjelaskan.

aku sedikit merasa tegang, tapi tetap bergerak cepat.
aku mengabarkan kepada saudara-saudara aku, dan bersama malik aku akan mencari rumah sakit. tujuan kami ke rs pasar rebo, binawaluya, dan harapan bunda dengan berbekal rekam medis dan hasil rontgen.

rumah sakit pasar rebo, diarahkan ke ruangan IGD, aku memperlihatkan surat pengantar dan dokter yang bertugas memberikan tanda bahwa pasien harus masuk ICU. lanjut ke bagian informasi ruangan, sedikit terkejut melihat harga kamar, 1juta lebih, ruangan ICU penuh.
"mbak, kondisi papi saya sendiri masih bagus, rs cijantung merujuk rumah sakit berICU bila kondisi down", aku mencoba menjelaskan
"dari hasil pengecekan dokter, pasien harus di ICU", jawaban petugas informasi.

aku dan malik lanjut ke rs binawaluya khusus penyakit jantung, sudah terbayangkan tentang ekslusivnya rumah sakit ini, aku pernah mengunjungi mama prita saat itu. tapi aku tetap mencoba.
setelah hasil rontgen diperiksa, petugas informasi menyampaikan pasien juga harus masuk ICU, daftar harga ruangan membuat aku merinding, kelas 3 1 hari 3juta? wow, dengan deposit 10juta. cukup berat bagi kami.

ruangan tersedia, dan aku mengambil kartu nama rs untuk berjaga bila pilihan tidak ada lagi.

untuk bersiap aku kontak eva dkantor, 10juta dari koperasi pun masuk rekening ku. alhamdulillah.

motor malik kemudian mengarah ke rs harapan bunda, alhamdulillah jarak ke-3 rumah sakit itu tidak terlalu jauh. tapi panas matahari, angka-angka yang mengejutkan, dan pikiran terhadap kondisi papi, membuat aku sedikit merasa lelah.

kembali hasil rontgen papi dicek dokter IGD, dengan hasil yang sama harus masuk ICU, dan seperti rumah sakit lainnya proses berikutnya pengecekan ke bagian informasi. dan wow, lebih menyeramkan apalagi dengan tampilan rumah sakitnya yang terlihat sesak.

sambil melaporkan ke kading, aku pun kembali ke rumah sakit. tugas pencarian rumah sakit akan dilanjutkan oleh kading, kapih, ela dan robi.

sudah pas ditengah hari, sholat dan mencoba makan siang, walaupun susah sekali untuk menelan.

******

rs persahabatan, rs budi asih, rs harapan kita, hasilnya sama papi harus masuk ICU karena kondisi jantungnya, kecuali budi asih mereka menyampaikan bahwa paru papi juga bermasalah. setiap perpindahan rumah sakit, kading mengabarkan, dan semuanya menyatakan penuh ICU.

sudah sore.

akhirnya kami mengambil jalan kedua, keluar dari rs cijantung dan masuk rs lain sebagai pasien baru, tanpa rujukan. dan permintaan ini pun disetujui rs cijantung, sebagai pilihan yang lebih tepat. aku pun membuat pernyataan pulang paksa dan tanda tangan. rs fatmawati yang akan kami tuju, pilihan ini berdasarkan pengalaman kapih yang ke-2 orang tuanya drawat disini. ok, deal!

kami berencana abis isya nanti kami akan berpindah. aku pun menyampaikan ke papi, "pih, kita pindah aja yuk?".
"ngapain pindah?", jawab papi lemah
"kan papi bilang, disini gak ada perubahan.."
"pindah kemanah?", papi agak mengambang
"papi gak mauk ke rs pasar rebo yah"
"gak kok pih, aku gak suka rs ps rebo juga, kalo fatmawati gemanah?"
papi terdiam tidak menjawab, aku mengartikannya sebagai penolakan
"papi emang mo rs manah?", tantang aku:d
"pondok indah", akhirnya keluar kata-kata itu
"ok kita ke pondok indah, aku cek kamar dulu", jawab ku yakin
"emang uangnya ada?", lagi-lagi pertanyaan itu
"beres lah pih.."

jujur sebetulnya aku tertegun, tapi aku maklum karena biasanya papi selalu membawa nyaaji uwan nyaajimang anas kesituh. aku pun mengajak kading berunding cepat.
"emang kamu ada pegangan berapa?", kading memulai ragu
"di atm aku ada 10juta, di kk aku ada 10juta, 20juta insya allah cukup kak.."
"bismillah yah, insya allah ada kemudahan"

aku pun cek kartu rs papi dulu, masih ada, aku cek rspi harga kamar dan deposito. harga kamar sekitar 550rebu utk kelas 1, rasanya masih ok dan tidak perlu deposito.

sepertinya tidak ada kendala. tinggal kami menunggu waktu hingga insya lewat nanti.

bismillah...

No comments:

Post a Comment