Thursday, July 5, 2012


"bayangkan dirimu sendang mabit atau wukuf, dan syukurilah, insya allah terwujud", itu kata mu. karena kamu tauk betapa aku menginginkan untuk berhaji.
"kalau begitu, aku bayangkan sedang ijab qobul aja yah, lalu aku mensyukurnya, dan insya allah akan terwujud, iya kan?", jawab ku
"trus sapa yang dhadapan mu dan mengucap ijab qobul?"
"kasih tauk gak yah", aku menjawab bergaya iklan di tipi

******

dan tentang ini, membayangkan dan meyakini, aku gak hanya dengar dari kamu. tapi seminggu lalu, saat aku dan marinenti bertemu, rini juga mengungkapkannya.

"lu tempel deh poto perkawinan, perkawinan sapah kek, tempel didinding yang saat lu bangun lu bisa liat itu duluan!", ujar rini berapi-api menceritakan hasil seminar the secret yang diikutinya.
"poto artis?", tanya ku
"boleh, poto sapah ajah", jawab rini mantap
"henky kurniawan sama kristi?"
"jangan, ntar ikutan cerei lu", rini menjawab napsu
"ok, poto artis boleh tapi yang gak boleh cere yah?", aku mengulang sambil mencatat
"iyah"
"eh kalo widyawati sama sopan sopian?", tanya aku asal
"mauk lu jadi janda?"
"enggaaaaakkk", aku dan yanti menjawab serentak
"nah... setelah bangun tidur, itu ada waktu jeda sekitar 2 menit dmana pikiran kita masih kosong, nah.. lu liatin deh tuh poto manten", rini melanjutkan dengan wajah serius
"lu bayangin kalo itu adalah lu, lu hayalin"

aku dan yanti lagi-lagi serentak, kali ini mentertawakan rini.
"eh gue serius! mbak ia gue juga minta begitu", rini menyebutkan nama kakaknya yang juga belum menikah
"urusan ngayal mah, gue pinter ni...", jawab ku sambil menjentikkan ujung jari kelingking
"nah lu bayangin deh tuh kalo lu beneran merit"
"eh ntar si inen ngebayangin terus nyampe kantor, gemanah?", protes yanti yang telah ber-anak 2
"kawin kagaaakk", yanti menggantung
"gila iyaaa", aku menyaut cepat

kami pun terbahak-bahak sambil memukul jemari diatas meja, nok nok nok!, bertanda amit amit jabang bayi.

tapi menurut ku, perlunya menempel poto kawinan di dinding hanya untuk kalangan yang memang tak pandai berhayal, sedangkan aku? wow soal menghayal aku lah jagonya.

hal yang aku takutkan adalah, saking pandainya aku gak hanya membayangkan perkawinan itu, tapi lengkap sampai ke malam pertama. bahaya, kan?

jadi, selamat mencoba yah...

No comments:

Post a Comment