Wednesday, July 25, 2012


"udah buka puasa, neng?", suara ramah itu menyambut kedatangan ku
"udah pak, bapak juga udah buka?", aku menjawab tak kalah ramahnya
"udah neng, alhamdulillah"

aku pun langsung duduk dbelakangnya, gak lah.. aku gak akan memeluk erat pinggangnya, karena bukan muhrim hehehe, selain itu yah bapak itu adalah salah seorang tukang ojek menuju rumah aku.

setelah itu kami diam, menikmati perjalanan. aku suka tipe tukang ojek seperti ini, ramah tapi tidak sok berasik masuk ngobrol dsepanjang jalan. apalagi melemparkan pertanyaan-pertanyaan pribadi semisal dah punya swami, dah punya anak, tinggal ngontrak apa rumah sendiri.

mungkin ada sekitar 2-3 tukang ojek yang pernah menanyakan itu kepada ku. dan biasanya jawaban ku asal saja, biasanya aku mengaku sudah punya swami, belum punya anak, tinggal rumah sendiri, tapi kadang aku jawab sudah punya anak, namanya juga bohong biasanya gak stabil, kan? hihiii. kadang pertanyaan ada yang melebar hingga emang swaminya kerja dmanah, biasanya aku jawab dluar kota.

lucunya, kadang ada tukang ojek yang sok nyambung pertanyaan sebelumnya, nah ini yang kadang bikin aku suka mikir, tukang ojek ini yang dulu aku berikan jawaban apa yah hahahahaha.

untuk tukang ojek yang mengulang, biasanya aku malas menjawab, aku diam pura-pura gak dengar.

mungkin juga ini salah ku sendiri hihii, biasanya kalau ada tukang ojek yang ramah aku akan memberikan uang lebih, dan mungkin beberapa tukang ojek mengenali cara ku ini, jadilah ada beberapa yang suka ajak obrol. pffuiihh.

lepas dari itu, tetap saja dengan kerjasama para tukang ojek itu, mereka ikut berkontribusi dalam kelancaran kerja ku dkantor setiap harinya, yah gak?. dan biasanya, saat kenaikan gaji di bulan Maret, aku pun menyesuaikan lagi uang ojek yang aku bayarkan, selain kenaikan harga bbm.

*****

"masuk kanan yah, neng?"
"gak usah pak, disinih ajah", aku minta menepi dan biasanya aku tinggal jalan kaki sedikit ke arah kanan
"biar bapak gak repot", lanjut ku
"gak papa neng, kasian eneng kan capek", bapak tukang ojek pun belok ke kanan dan menuruni ku
"makasih yah, pak", aku mengulurkan uang sedikit berlebih
"sama sama, neng", bapak tukang ojek menjawab sumringah

aku melangkah ringan menuju rumah ku, bahagia.

No comments:

Post a Comment