Thursday, June 7, 2012

aku pemalas. bukanlah.... kalo urusan laki laki gak ada malasnya, percayalah... salah satu malas ku adalah nenteng oleh-oleh, apalagi nenteng kresek,  item pula warnanya, duh.. maleeesss banget.

bisa dkatakan, nyaris kemana pun aku pergi, aku gak pernah bawa oleh-oleh, bisa dhitung dengan jari kapan aku mengoleh-olehi kalian, kan?.

kata abang, bila bawa oleh-oleh bawalah yang memang ditempat asal gak ada barang seperti itu, kalo dtempat asal masih ada, gak perlu lah, ribet katanya. intinya sama, malas.

lain lagi kata bapak, silver queen walaupun ada dmana-mana, tapi saat ke surabaya dengan membawa silver queen yang dibeli di jakarta tetap akan membahagiakan si penerima jadinya. kedengarannya manis sekali, bukan?. kenyataannya, bapak tetap juga malas membawakan oleh oleh.

*******

sabtu lalu, saat aku subang. situasi tidak menjadi demikian. rasanya, semua barang menarik bagi ku untuk ku bawa pulang, dan aku ingin pamerkan ke orang rumah aku.

ada telur besar, aku menjerit keras saat linah memperlihatkan ke aku.
"awduh nah, gede bangeeeeeeeeeeeeeeetttt"
"iyah kaIn, kuningnya bisa ada dua loh", linah bergaya menjelaskan
"mauk dong bawa pulang", wow.. aku berkeinginan
"pasti bawa pulang dong!"

lalu linah menggiring kami dari kulkas pertama ke kulkas kedua.
"psssstttt kaya yah kulkasnya dua?", aku berbisik pelan ke linah
"iyah, yang ini gak perlu dragukan lagi kok", jawab linah santai

kali ini jeritan ku, dan tipah euis cumih dinah lebih kompak serempak. bayangkan ada 1 kulkas besar, dan didalamnya semua berisi teluuuuuuuuuuuuuuurrrrr.
"ini udah disiapin mumu untuk kalian bawa pulang", ujar linah manis, seraya mengelus perutnya yang berjanin

mata kami langsung curi-curi pandang, cari kresek besar buat nenteng telur pulang.

kejutan lain, saat kami makan, kami dhidangkan ayam goreng yang udah gak keruan bentuknya, saking besarnya, kami gak bisa bedakan lagi bagian manakah potongan ayam ini, dan rasanya uhhhmmm bebek bangeeeettt **ngiklan dengan megang potongan ayam**

"nah, gue mo bawa pulang dong ayamnya", pinta ku lagih
"boleh, mumu udah siapkan untuk kalian bawa pulang", linah mengaminkan

berselang kemudian, kami pun bermain ayunan didekat pohon mangga, ada dua loh ayunannya, uhmmm boleh bawa pulang gak yah? drumah gak ada.
puas bermain ayunan, manjat pohon mangga, naek ke atap tetangga, kami sedikit bergeser ke kanan. wow, pohon kedondong, lebat sekali buahnya, dan pendek jadi mudah kami raih buahnya.

"nah, gue mauk bawa puuulllaaannggg", aku berseru kegirangan seraya memegangi untaian kedondong mungil dari batang kecilnya
"boleh kaIn, ini juga udah disediain mumu kok, baru aja dtanam tadi pagi", linah menjelaskan, dusta.

aku belum pernah melihat pohon kedondong seperti itu, aku ingin pamerkan ke orangtua ku, yeaha!.

aku sudah membayangkan betapa banyaknya oleh-oleh yang akan ku bawa. telor raksasa, daging ayam bebek, setangkai kedondong, 1 ayunan. ah meja, ada meja jati yang cantik sekali dteras rumah linah. tapi ah, sepertinya itu sudah di-tek-in tipah, biarlah.
"nanas subang terkenal besar dan manis loh.."
"gak ah, berat... gue gak suka", itu awalnya

aku sibuk memilih nanas besar.
"pak, pangkalnya dbuang ampe bersih yah, biar gampang", seruk ku mengikuti cumih
ternyata, aku luluh juga, setelah mencicipi manisnya nanas subang, akhirnya aku membeli juga 1 untuk pulang.
"abang abang yang jualan disinih, disiapin oleh mumuh loh untuk kalian", linah menjelaskan.

*****

hari Minggu, kami sudah selesai mandi, setelah sempat tidur-tiduran sebentar. bersiap pulang? ooohhh tentu tidak, kami bersiap mempeking barang bawaan kami.

kami menjarah kulkas..
"bungkus pake koran ajah", tipah memberi tips.
satu per satu telur kami bungkus koran, masukkan kantong plastik, korankan lalu plastikkan. 13 butir telur besar, masing-masing masuk dalam kresek hitam.

hanya dinah dan cumih yang tertawa lebar, mereke bebas dari menjaga telor.
petik kedondong dan berharap akan sampai rumah dalam keadaan kedondong tetap dbatang. 14 buah kedondong masuk kantong. dtutup dengan gelundung besar nanas. wow, banyak sekali.

"gue bantuin bawa kedondongnya deh kak, djamin rontok sampe rumah", dinah menawarkan diri sekaligus mengancam. aku terima.

"eh keluarga gue dah jemput dirambutan yah", aku berpamit pulang

******

bus warga baru penuh sesak. dan kami sibuk menjagai 1 kresek hitam berisi 13 butir telur dpangkuan, saat bus berjalan tak nyaman, kami angkat dari pangkuan untuk tetap menjaga kestabilan.

aku sempat mengangkat telur ku menjauh hingga ke penumpang sebelah kiri ku, saat seorang perempuan terdesak dan nyaris menduduki pangkuan ku.

"maaf yah pak, isinya telur", ujar ku ke penumpang sebelah.
masih bisa ku lihat penuh tanya di wajah bapak itu. aku tauk, pasti bapak itu heran melihat seorang perempuan cantik anggun mempesonah bersibuk diri menjagai 1 kresek telur ayam.

"dari mumuh dan linah pak, telur gede.. kuningnya dua loh pak! bener!" ujar ku lagih
"gak percaya yah pak? iihhh masak gak percaya sih pak... sayah anter deh ke rumah mumuh dan linah"

bapak itu membuang muka.
"ih, betapa laki laki yang gak mengasikkan", batinku

bus warga baru makin padat, setengah mengebut bus itu melaju cepat, jalan yang tak mulus dan ajut-ajutan, makin cepat.

teriakan bareng keluar dari mulut ku, euis dan tipah, "telur kuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu",

2 comments:

  1. paling bisaaaaaaa...mantaaap bener ceritanya...hahaha

    ReplyDelete
  2. paling bisa nyari swami, lengkapnya getuh yah muh? hahahahhaha

    ReplyDelete