Wednesday, June 13, 2012


sepertinya ini salah ku, gak teliti lagi. hasilnya adik bungsu ku, dekna, menangis keras menjerit cadas. pasalnya, saat posting blog kemarin aku lupa memasukkkan namanya dalam deretan siSTers yang menanti pangeran berkuda putih. hal biasa keliatannya, tapi gak bagi dekna.

******

aku dan dekna jelas berbeda. dari usia misalnya, terbentang 22 siSTers diantara kami, aku si paling tua dan dekna si paling muda, beda usia kami 13 tahun. lalu bentuk badan, juga seperti jurang, aku kecil mungil sementara dekna besar bergelimang. dan pasti kamu tauk seperti apa rambut dekna, panjaaaaanng menggumpal mengikal, seminggu sekali baru dkeramasi, sementara rambut ku pendek lurus halus. tapi ada satu persamaan kami, aku dan dekna sama-sama udah tidak bergigi asli dbagian depan, keren kan?.

ah satu hal yang menyenangkan dari adik bungsu ini, setiap kehadirannya selalu membawa keceriaan dan kebahagiaan. pasalnya, yah itu... dekna itu gokil, tengil, centil, usil, bengil. sebetulnya malas untuk mengakui kalo menurut ku dekna itu anak yang cerdas pintar kreatip penuh semangat sekaligus penuh keberuntungan, aamin.

sebetulnya dekna itu bukan nama sebenarnya. saat masih dimilis Chic dulu, nama yang biasa digunakannya adalah dena, itu pun sebetulnya bukan nama sebenarnya. Rina Octorima, dan dena itu adalah panggilan dirumah de-na, dan aku sebagai moderator milis saat itu punya hak penuh dong untuk mengganti nama membernya sesuai kesukaan ku. Aku pun memanggilnya menjadi dekna, lebih kenyal dlidah saat diucapkan, yah gak?.

dan sejak saat itu, nama dekna lebih terkenal dari dena ataupun rina octorima sekalipun. aku lah pemberi nama itu, keren kan?

******

dekna protes, seraya nangis kekejeran.
"Huaahikssshiksshuhuhuaaaahaauuuu..", tangisan paragrap pertama
"Hhhuhuhuhikksss..", masih terasa kurang tangisan pun dtambahkan dengan volume lebih tinggi beberapa oktap
"Aqw mau pangeran berkuda putih jugaaa..huhhuuhuuuhiksss..", dekna mengharu seseguka
"wakakakaaka coba dek dibacah lebih jelas lagi dibawah ini ada kok....", walaupun menahan tawa sheila mencoba menenangkan
"Ngga ada kakakaka..."
"Huaaaaahaaaaaaahikssshuhuhu..", cairan mulai keluar dari hidung dekna
"sroooooooooooooooooooottt", dekna membuang cairan di imelan

merasa bersalah aku mencoba menenangkan, seraya memeluk dekna agar berhenti dari rontaan.
"pppsssttt shei, panggil ambulans", aku memberi kode ke sheila
"Ngga mau..ngga mau tenaaaaanggg..", dekna makin menjerit dan mengacak-ngack jilbab aku
"gendong", pintanya manja

gubrak!
"tarok dmanah dengkulnyah eh otaknya nih bocah", batin ku

gak tahan dengan kelakuan dekna, aku pun ngeloyor jalan. dengan gerakan cepat dekna mengunci pintu dan membuang kunci ke selokan.

situasi pun berbalik. aku ketakutan, menggedor-gedor pintu keras berteriak mohon pertolongan agar bisa keluar.  merasa tak ada bantuan dari luar, gedoran ku makin keras, dengan teriakan sekuat tenaga.

"tolooooooooooooooonngggg buka pintuuuuuuuuuu bukaaaaaaaaaaaaaa"
"toloooongggggggggggggggggg"

jeritan itu seperti sia-sia, aku mulai lunglay kehabisan tenaga. sementara dekna menyeringai, makin mendekati ku, dengan wajah menahan napsu dan perlahan membuka kancing bajunya satu satu...

dekna makin mendekat, tinggal selangkah lagi dengan seringai napsu yang tak lepas dari wajahnya.

dan aku, kehilangan....

2 comments:

  1. dekna itu sapa sih?? daripada banyak yang nanya gitu pasang dong kak potonya *siapin poto kece untuk taro di blog kanen* hahahaha....*pelukpeluk*

    ReplyDelete
  2. iiihhh ngapain lu peluk2 sambil nurunin resleting celana sih? *geli*

    ReplyDelete