Thursday, June 14, 2012


tadi pagi ke kantor aku diantar kakak laki satu-satunya milik ku, namruddin. kadang pagi hari kading datang ke rumah untuk sekedar mengantarkan sarapan untuk mami papi.

aku memanggilnya kading, dia memanggil ku ki inen.

*****



kading adalah kakak yang menyenangkan, selain dia kakak laki satu-satunya, banyak hobi kami yang sama, sejak kecil dulu. kading juga sangat humoris, selera humornya asik, padahal kalau sekilas orang melihat penampilan rapi dan formalnya, banyak orang berpikir kalau kading adalah orang yang seriusan.

dari kecil kading selalu berpenampilan rapi, tas sekolahnya pun menggunakan tas merk president yang dewasa tampilannya. apalagi saat sd kading menjadi dokter kecil. pas sekali tampilannya. hingga kini kading tetap begitu, hampir tidak pernah menggunakan kaos, selalu menggunakan kemeja. pake celana jeans? hahaha kading gak punya, hanya celana bahan yang ada. yang membedakan dalam keadaan santai atau tidak adalah kemejanya dmasukan atau dkeluarkan.

kading juga gak menggunakan celana pendek, sedengkul atau sebetis aja enggak. bahkan saat olahraga atau bersantai dpantai, kading tetap menggunakan celana panjang, kaosnya pun tangan panjang dan bahkan kadang berkerah.

dari kading lah hobi baca ku bermula, selain kading yang mengajari ku membaca kading juga yang menyumpeli ku dengan buku buku sastra yang dia dapat dari perpustakaan sekolahnya dulu. tapi bukan salah kading, saat aku kehabisan bahan bacaan dan aku mencari bacaan membabi buta yang berkakhir dengan menemukan stensilan parno milik kakak pertamaku. cih, jangan salah kalau besar ku begini karena sudah membaca bacaan stensilan di usia dini hahahaaha, untungnya aku gak mengerti saat itu.

masa kecil bersama kading dulu juga keren, kami gak bermain nakal-nakalan naek pohon, berenang disungai atau sejenisnya. kading senang menggelar acara cerdas cermat diantara teman-temannya, dan aku. kading yang menanyakan soalnya dan kami adalah peserta, hebatnya kading tidak perlu membuat contekan tapi dtanyakan langsung ke kami.

aku biasanya pandai menjawab, karena aku tauk bahan soalnya, dari buku HPU *bener gak namanya hpu yah?**. kadang kading membacakan sebuah buku cerita, dan kami mendengarkan, tapi sebetulnya aku tauk, kading gak sepenuhnya membaca buku itu, karena cerita itu pasti banyak ditambah-tambahkan.

mungkin saat ku kelas 5 atau 6, bacaan kami mulai meningkat **uhm dari karya sastra ke abdullah harahap, menurun atau meningkat yah?**. novel horor abdullah harahap. sepertinya sih novel horor ini ada bagian dewasanya yah. aku ingat, waktu kading membacakan novel ini, kading menemukan semacam adegan ranjang. tapi kading pandai sekali mengalihkannya, sehingga kami tertawa terpingkal-pingkal tanpa mengerti maksud yang sebenarnya.

kading pandai sekali berbicara, saat pidato atau diskusi bicaranya tegas dan cerdas. dulu, kalau aku harus mengikuti lomba pidato, aku harus mendengarkan kading pidato dulu, dan aku melakukannya persis sama, bahkan dengan bahan candanya juga. aku pernah juara waktu itu. tanpa mendengar kading dulu, aku gak bisa berpidato.

dan sekarang kading biasa memberikan ceramah baik masalah agama dan pengetahuan, ceramahnya enak didengar dan menyegarkan. kadang saat keluarga kami berkumpul biasa, kami pasti meminta kading untuk ceramahan, hasilnya suasana makin meriah dengan candaannya.

******

begitulah, waktu sekitar 40 menit begitu menyenangkan ku habiskan bersama kading. banyak cerita, banyak tawa, senang rasanya.

aku bersyukur walau hanya satu kakak laki-laki ku, tapi dia adalah anugerah dari allah untuk ku.

No comments:

Post a Comment