Wednesday, June 20, 2012


motor yang dkendarai remaja itu melaju begitu cepat, mengarah ke ojek yang aku tumpangi. aku berteriak histeris.

*******

kemarin pagi aku mendengar berita, mulkih kecelakaan.

setelah kondisinya lumayan tenang. mulki pun berkisah tentang pengalaman pahit yang dialaminya.

motor yang dkendarai mulki berhenti, saat lampu merah menyala. dan seperti biasa, puluhan motor berlomba-lomba menjejali bagian depan, melewati garis putih batasan. dan brem brem brem!, seketika motor motor itu menderu berlomba melaju saat lampu merah mulai padam.

mulki mengalah, membiarkan para pengendara tak sabaran itu berlomba, mulki menjaga jarak. tapi tiba-tiba motor didepan berhenti mendadak, begitu juga motor dsampingnya. rem yang dlakukan mulki berhasil juga menghentikan motornya, dan karena jarak yang terjaga motornya tidak menghantam motor ddepan.

sayangnya, motor dbelakang gak menjaga jarak dan gak bereaksi cepat, bum! motor mulki terhantam motor belakang. mulki terjatuh dari motor, dan terseret beberapa jarak. mulki pasrah dengan kondisinya, tapi tetap sempat meneriakkan Allahu Akbar sekeras-kerasnya, dan beristigfar. setelah badan terasa berhenti dari seretan, mulki masih tak kuasa membuka matanya.

mulki pelan-pelan membuka mata dan menoleh ke belakang, ya allah, sebuah mobil berhenti tepat ddekat mulki. alhamdulillah, mobil itu berhasil menghentikan kendaraannya, dan berhenti tanpa melindas tubuh mulki.

alhamdulillah, mulki selamat walaupun kini tubuhnya demam, badan memar dan lecet-lecet. tulang kering kaki terasa sangat sakit, dan membuat langkahnya terpincang. sedangkan motornya lecet dbagian depan dengan spion yang patah dan pecah.

semoga mulki cepat pulih kembali, dan bisa mulai bekerja. ya allah, terima kasih atas perlindungan terhadap saudari kami, mulki.

********

semalam, saat diojek menuju pulang. dengan pikiran yang melayang-layang, menghayal, walaupun jemari dan hatiku tetap bertasbih. dipertigaan jalan, seorang remaja belia dengan motornya, melaju cepat dan sepertinya gak berhasil menguasai kendaraannya, saat ojek ku melaju untuk berbelok ke kanan.

seharusnya motor itu harus mengurangi kecepatan dipertigaan itu, tapi sepertinya remaja itu gak berhasil menginjak remnya. melalu begitu cepat, sedikit oleng karena mencoba menjaga keseimbangan. makin mendekat ke arah ku.

aku pun berteriak keras dan memejamkan mata, histeris, "aaaaaaaaaaaaaaawwwwwwwwwwwwhhh".
"neng, kena kakinya?", abang ojek bertanya hawatir
"oh, gak kena, pak", aku membuka mata dan menahan malu
ternyata motor abang ojek berhasil menghindar.

aku berhasil, semua mata mengarah kepadaku. dan aku hanya tersenyum, menahan malu.
"gak papa kan neng?", abang ojek bertanya lagi saat ku turun dari motornya
"gak pak", jawabku dan berjalan cepat, malu.

No comments:

Post a Comment